Hooaaa setelah sekian lama dianggurin, akhirnya ngupdate
lagi blog ini.
Well, saya mau cerita
seluk beluk diadain ruang laktasi yang lebih layak di kantor. Maklum
saya di kantor pemerintahan, jadi untuk pengadaan barang harus ngikut aturan
dsb.
Sejak saya masuk kantor lagi setelah cuti lahiran, ada ruang
laktasi baru di kantor. Wih happy dong ya, pas banget momennya, gak perlu minta
ke Biro Umum. Tapi pas dicek, OMG! Bekas ruang rokok dan sempit banget L sedih rasanya.. tapi
ya gimana lagi drpd di kamar mandi.. Disyukuri saja..
Seiring berjalan waktu sambil mikir gimana caranya biar
dapet ruang laktasi yang lebih layak. Saya ng-email ke AIMI untuk minta contoh
proposal dan sebenernya syarat ruang laktasi itu apa aja sih dsb. AIMI pun
dengan segera me-respons. Saya pun segera diskusi sama temen-temen anggota
ruang laktasi, saya minta mereka mengirimkan nama lengkap dan NIP (kantor
pemerintahan, jadi mesti resmi huhuu). Tapi setelah saya print, saya terpikir apa enak ya pake
nama AIMI untuk menghadap ke atasan. Rasanya kurang elok kalo pake label AIMI.
Berbulan-bulan berlalu, proposal tersebut nangkring aja di
laci saya. Akhirnya kami berusaha sounding lewat ibu pejabat atau ibu DW yang
kami kenal. Namun hasilnya pun belum maksimal. Tak ada perubahan apapun di
ruang laktasi.
Oh iya, saya cerita dulu gimana keadaan ruang laktasinya.
Ruangannya sekitar 4m x 1,5m. Bekas ruang rokok, jadi tidak ber-AC, hanya ada
exhauss. Kebetulan ada temen berinisiatif bawa kipas angin kecil dipasang di
ruang laktasi biar ga sumpek. Ruangannya ga ada lampu, mengandalkan cahaya dari
jendela aja, jadi kalo sore dan mendung yasudah gelap-gelapan deh pumpingnya.
ruang laktasi lama, |
Awal tahun 2015,ada ramah tamah dengan pejabat, dan beliau
membuka kritik dan saran untuk perbaikan kantor dll bisa disampaikan langsung
ke beliau melalui email ataupun langsung menghadap. Tanpa piker panjang, saya
dan teman-teman rembuk dan mematangkan proposal, lalu mengirim ke email beliau.
Menunggu seminggu-2 minggu tidak ada jawaban, saya mulai ditanya teman-teman
gimana perkembangannya. Akhirnya, saya berpikir untuk mengirim proposal itu ke
Kasubag di Biro Umum, mungkin yang saya kirimi email kemarin terlalu tinggi jabatannya
untuk mengurusi ruang laktasi ini. Dan surprise! Email langsung dibalas dan
seminggu kemudian Biro Umum langsung bergerak mencari ruangan, renov ruangan dsb.
TIdak sampai sebulan, ruang laktasi siap untuk dipakai.
Raut muka bahagia tampak di wajah kami para ibu laktasi saat
dipanggil ke Ruang Laktasi baru untuk peresmian. Akhirnya perjuangan kami
membuahkan hasil. Ruang laktasi yang jauh lebih layak dari sebelumnya. Ruangan
yang luas, kulkas, sofa yang empuk, AC dan pencahayaan yang bagus.
ruang laktasi baru |
Bagi Working Mom lainnya yang juga busui, semangat untuk
memperjuangkan Ruang Laktasi di kantor masing-masing ya.. Pasti bisa!
Assalamu'alaikum Mom, ruang laktasi ada di gedung sebelah mana ya? Krn selama di gedung kantor pusat belum pernah mampir ke ruang laktasi tersebut.
BalasHapusKebetulan aku pun calon mom