Rabu, 01 April 2015

Ruang Laktasi di BPKP.

Hooaaa setelah sekian lama dianggurin, akhirnya ngupdate lagi blog ini.
Well, saya mau cerita  seluk beluk diadain ruang laktasi yang lebih layak di kantor. Maklum saya di kantor pemerintahan, jadi untuk pengadaan barang harus ngikut aturan dsb.
Sejak saya masuk kantor lagi setelah cuti lahiran, ada ruang laktasi baru di kantor. Wih happy dong ya, pas banget momennya, gak perlu minta ke Biro Umum. Tapi pas dicek, OMG! Bekas ruang rokok dan sempit banget L sedih rasanya.. tapi ya gimana lagi drpd di kamar mandi.. Disyukuri saja..
Seiring berjalan waktu sambil mikir gimana caranya biar dapet ruang laktasi yang lebih layak. Saya ng-email ke AIMI untuk minta contoh proposal dan sebenernya syarat ruang laktasi itu apa aja sih dsb. AIMI pun dengan segera me-respons. Saya pun segera diskusi sama temen-temen anggota ruang laktasi, saya minta mereka mengirimkan nama lengkap dan NIP (kantor pemerintahan, jadi mesti resmi huhuu). Tapi setelah  saya print, saya terpikir apa enak ya pake nama AIMI untuk menghadap ke atasan. Rasanya kurang elok kalo pake label AIMI.
Berbulan-bulan berlalu, proposal tersebut nangkring aja di laci saya. Akhirnya kami berusaha sounding lewat ibu pejabat atau ibu DW yang kami kenal. Namun hasilnya pun belum maksimal. Tak ada perubahan apapun di ruang laktasi.
Oh iya, saya cerita dulu gimana keadaan ruang laktasinya. Ruangannya sekitar 4m x 1,5m. Bekas ruang rokok, jadi tidak ber-AC, hanya ada exhauss. Kebetulan ada temen berinisiatif bawa kipas angin kecil dipasang di ruang laktasi biar ga sumpek. Ruangannya ga ada lampu, mengandalkan cahaya dari jendela aja, jadi kalo sore dan mendung yasudah gelap-gelapan deh pumpingnya.
 ruang laktasi lama,

Awal tahun 2015,ada ramah tamah dengan pejabat, dan beliau membuka kritik dan saran untuk perbaikan kantor dll bisa disampaikan langsung ke beliau melalui email ataupun langsung menghadap. Tanpa piker panjang, saya dan teman-teman rembuk dan mematangkan proposal, lalu mengirim ke email beliau. Menunggu seminggu-2 minggu tidak ada jawaban, saya mulai ditanya teman-teman gimana perkembangannya. Akhirnya, saya berpikir untuk mengirim proposal itu ke Kasubag di Biro Umum, mungkin yang saya kirimi email kemarin terlalu tinggi jabatannya untuk mengurusi ruang  laktasi ini.  Dan surprise! Email langsung dibalas dan seminggu kemudian Biro Umum langsung bergerak mencari ruangan, renov ruangan dsb. TIdak sampai sebulan, ruang laktasi siap untuk dipakai.
Raut muka bahagia tampak di wajah kami para ibu laktasi saat dipanggil ke Ruang Laktasi baru untuk peresmian. Akhirnya perjuangan kami membuahkan hasil. Ruang laktasi yang jauh lebih layak dari sebelumnya. Ruangan yang luas, kulkas, sofa yang empuk, AC dan pencahayaan yang bagus.
ruang laktasi baru


Bagi Working Mom lainnya yang juga busui, semangat untuk memperjuangkan Ruang Laktasi di kantor masing-masing ya.. Pasti bisa!  

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Mom, ruang laktasi ada di gedung sebelah mana ya? Krn selama di gedung kantor pusat belum pernah mampir ke ruang laktasi tersebut.
    Kebetulan aku pun calon mom

    BalasHapus